Yah, saya juga salah satu yang dulu sering mempertanyakan hal ini di forum avast. Kesimpulan yang saya dapat adalah mungkin avast team memutuskan untuk tidak konsen ke perbaikan file tapi lebih kepada proteksi. Jadi bukan avast belum mampu memperbaiki file terinfeksi. (mohon saudara yanto & rekan2 senior lain memperbaiki jika salah). Beberapa kali tanggapan dr rekan2 di forum avast (juga avast team kalo tdk salah ingat), mereka menyatakan bahwa semampu apapun orang/aplikasi memperbaiki file yang terinfeksi, tetap tidak akan mengembalikan file tersebut kembali seperti semula lagi (secara struktur code). Jadi walaupun file tersebut berhasil diperbaiki, tapi tetap tidak dapat 100% dijamin file tersebut sudah aman atau normal kembali. Hal ini juga pernah sy temui saat merepair file yang terinfeksi oleh virut & sality menggunakan KIS. File hasil perbaikan tersebut jika dijalankan sering muncul pesan konfirmasi dari autosandbox avast ataupun comodo firewall yg saya gunakan, tidak seperti saat file tersebut belum terinfeksi.
Memang bagi para teknisi yang sangat menyukai avast, sangat menginginkan avast untuk dapat melakukan repair file utuk pekerjaan mereka saat mengatasi problem2 virus customer mereka. Seperti saya juga
. Proteksi memang jauh lebih penting, tapi tetap kita juga butuh obat bagi orang yang sakit kan hehehe. Tapi dari pengalaman juga di warnet sy, sudah setahun lebih menggunakan avast tidak pernah satu pun virus yang berhasil tembus masuk di komputer2 warnet sy. Justru customer sy sering datang untuk membersihkan virus dari flashdisk2 mereka di warnet sy
Jadi, jika menggunakan avast yang selalu update komputer kita tidak pernah lagi terinfeksi, akhirnya kita pun kurang membutuhkan fungsi untuk merepair file terinfeksi. Seperti pengalaman sy saat ini.